Archive for the ‘SEPIA’ Category

Meneguhkan aspirasi

February 13, 2012

Kata kata untuk meneguhkan aspirasi
Anda pernah dengar bahwa apa yang kita inginkan dapat kita tarik melalui pikiran? Yang pernah baca tentang kekuatan kehendak, hukum ketertarikan, mestakung (semesta mendukung), goal setting, juga kekuatan do’a yang tulus, pasti sudah tahu hal ini.

Masalahnya, mengapa yang sudah kita inginkan itu tak kunjung datang?

Aspirasi (Kecerdasan Utama dalam SEPIA)
Kabarnya kita sering menggagalkan cita-cita kita sendiri melalui pengingkaran atas apa yang kita inginkan itu. ‘Inner voice’nya meragukan, bahkan mentertawakan cita-cita itu.
Misalnya ucapkan, “Saya kaya. Saya hidup berkelimpahan.” Mungkin ada suara kecil yang mengatakan, “Bohong. Kamu dusta. Kamu miskin.” Suara ini jelas menjegal kekayaan untuk datang kepada kita. Suara negatif itu muncul karena kita merasa tak selaras dengan apa yang kita ucapkan.
Mari gunakan 3 kata sakti untuk meneguhkan aspirasi. Kata itu adalah: ’saya sudah memutuskan’, ‘meskipun awalnya’, dan ’sedang dalam proses’.
Mari kita lihat contoh ekspresi keinginan berikut ini.
“Saya kaya. Saya berkelimpahan.”
Coba ucapkan kalimat tersebut. Apakah perasaan Anda nyaman? Mungkin tidak nyaman, karena Anda memang belum kaya.
Coba yang lain lagi.
“Saya ingin menjadi kaya, tetapi saya ini karyawan rendahan. Mana mungkin saya menjadi kaya?”
Coba ucapkan kalimat tersebut. Terasa bukan rasa pesimisnya? Tapi kali ini perasaan Anda membenarkan. Sayang sekali, walaupun serasa benar, kalimat macam inilah yang menarik segala kesusahan Anda.
Mari kita koreksi kalimat tersebut menjadi POSITIF dan BENAR.
“Saya SUDAH MEMUTUSKAN untuk menjadi kaya. Saat ini SAYA SEDANG DALAM PROSES menjadi kaya.”
Coba ucapkan kalimat itu. Kali ini perasaan Anda sangat nyaman, karena Anda bicara kebenaran. Bukankah Anda boleh memutuskan menjadi kaya? (ya!) Bukankah Anda boleh saja dalam proses menjadi kaya? (Ya, boleh sekali!)
Lalu mungkin masih ada suara negatif dari jiwa kerdil kita. “Tapi kan saya cuma karyawan rendahan?”
Patahkan dengan kalimat berikut.
“Saya SUDAH MEMUTUSKAN untuk menjadi kaya. Saya yakin bisa menjadi kaya, MESKIPUN AWALNYA saya karyawan rendahan. Saat ini ribuan orang seperti saya SUDAH MEMUTUSKAN hal yang sama. Saat ini puluhan ribu orang seperti saya juga SEDANG DALAM PROSES menjadi kaya. Saat ini, bahkan, jutaan orang seperti saya SUDAH menjadi kaya. KALAU MEREKA BISA, PASTI SAYA JUGA BISA!”
Tanyakan pada diri Anda, adakah di dunia ini seseorang yang sebelumnya adalah karyawan rendahan, namun kemudian berhasil menjadi milyuner? Anda tentu yakin, pasti ada! Berarti, apapun kondisi awal kita, pasti sudah ada orang dengan kondisi awal yang sama sudah berhasil menjadi milyuner. Pasti.
Saya sendiri seorang guru. Saya sangat yakin bisa menjadi milyuner. Contohnya bukan sekedar ada, bahkan jutaan guru di dunia ini telah mencapai kelimpahan milyuner, melalui berbagai cara.
Pikiran kita adalah pencipta kehidupan kita. Mulailah hari ini juga untuk memutuskan dan meneguhkan aspirasi yang akan Anda raih dalam hidup ini.
Beberapa buku yang sedang populer mengenai hal ini misalnya Mestakung (semesta mendukung) nya Yohannes Surya, The Secret, dan Law of Attraction.
Saya mengingatkan diri saya sendiri, bahwa bukan semesta yang mendukung, tapi Allah swt memberikan karunianya melalui keteraturan alam semesta. Salah satu keteraturan itu adalah bahwa gelombang pikiran kita akan menarik yang kita pikirkan itu ke arah kita. Dan keteraturan ini bersifat ilmiah serta pasti. Inilah hukum alam yang telah diciptakan Allah swt. Saya tekankan hal ini karena bahasan tentang Tuhan tidak dijelaskan dengan tegas dalam buku-buku hukum ketertarikan. Pembaca perlu jeli melihat bahwa Sang Maha Pencipta berada di balik semua keajaiban tersebut.